Tubuh manusia memiliki mekanismenya sendiri untuk memberitahu jika terjadi masalah kesehatan yang dialami seseorang. Salah satunya adalah ciri-ciri yang ditampakkan melalui kondisi kulit. Seperti pada penderita HIV dimana penderitanya mengalami kondisi kulit yang berbeda dari orang sehat pada umumnya.
Permasalahan seputar kulit penderita HIV sangatlah sering terjadi dan mempengaruhi lebih dari 90 persen orang yang menderita infeksi virus ini. Lalu, seperti apakah ciri-ciri kulit penderita HIV? Berikut ini Jovee merangkum informasinya. Jadikan informasi ini sebagai pengetahuan dasar untuk penanganan segera agar penderita segera bisa mendapatkan pengobatan:
Apa Itu HIV?
Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah infeksi retrovirus yang menyebabkan imunodefisiensi inang yang didapat melalui pengurangan jumlah sel T CD4.
Tanpa tindakan pengobatan yang tepat, seseorang yang menderita HIV pada akhirnya dapat berkembang ke tahap infeksi lanjutan, yaitu Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS).
Pengaruh HIV Terhadap Kulit Penderitanya
Sistem kekebalan mengontrol setiap bagian tubuh kita, termasuk organ terbesarnya yaitu kulit. Lesi atau luka pada kulit akibat HIV adalah respons terhadap defisiensi fungsi kekebalan terkait. Lesi kulit ini bisa menunjukkan gejala dan penampilan yang berbeda-beda.
Tingkat keparahan kondisi penderita HIV juga dapat bervariasi. Bahkan juga bisa tergantung dengan keefektifan pengobatan HIV yang dijalani.
Kondisi dermatologis ini sangat umum selama seseorang menderita HIV. Gejala yang ditunjukkan pun bisa spesifik yang hanya ditunjukkan oleh penderita HIV, maupun masalah kulit yang banyak ditemukan pada populasi pada umumnya.
Manifestasi kulit umumnya akan meningkat insidensinya dengan penyakit HIV yang lanjut dan penurunan fungsi kekebalan tubuh. Akibatnya adalah morbiditas yang signifikan. Oleh karena itulah, pengenalan dan pengujian dini pada pasien dengan kondisi seperti ini memungkinkan infeksi HIV untuk didiagnosis dan diobati lebih dini.
Jenis dan Ciri-ciri Penyakit Kulit Penderita HIV
Infeksi
Peningkatan kerentanan terhadap infeksi bakteri, virus, jamur, dan parasit umum terjadi. Hal ini dapat muncul pada berbagai tahap penyakit.
Kanker
HIV dapat membuat penderitanya lebih rentan terhadap sarkoma Kaposi, sejenis kanker kulit. Kondisi ini membentuk lesi kulit gelap di sepanjang pembuluh darah dan kelenjar getah bening. Biasanya sarkoma Kaposi ini berwarna merah, coklat, atau ungu.
Kondisi ini sering terjadi para penderita HIV stadium lanjut, ketika jumlah sel T4-nya rendah dan sistem kekebalan tubuhnya lemah.
Deteksi dini dari pihak medik dapat membantu mendeteksi kanker ini sejak awal sehingga pengobatan bisa membantu.
Herpes
Jika muncul ruam kulit penderita HIV yang berwarna kemerahan di mulut atau alat kelamin, seseorang mungkin menderita herpes terkait HIV.
Herpes ini diobati dengan obat resep untuk membantu membersihkan lesi dan membantu mencegah penyebarannya.
Seringkali herpes ini membuat gatal kulit pada penderita HIV. Lepuh bisa terbentuk di mata.
Lesi herpes disebabkan karena virus yang sama yang menyebabkan cacar air. Menderita herpes meningkatkan risiko terkena penyakit herpes Zoster.
Molluscum contagiosum
Molluscum contagiosum adalah kondisi kulit yang menyebabkan benjolan pada kulit penderita HIV. Benjolan ini wujudnya beragam, mulai dari serupa warna kulit hingga merah muda tua.
Pada penderita HIV atau AIDS, dapat mengalami 100 benjolan atau lebih sekaligus. Benjolan molluscum contagiosum ini diobati dengan nitrogen cair. Pengobatan ini membutuhkan perawatan secara berulang.
Lesi molluscum contagiosum ini tidak sakit, tetapi sangat menular.
Psoriasis
Psoriasis adalah kondisi kulit yang disebabkan oleh masalah pada sistem kekebalan tubuh, di mana sel-sel kulit seseorang berkembang lebih cepat dari seharusnya.
Penumpukan sel kulit mati akibat psoriasis seringkali berubah warna menjadi keperakan dan bersisik. Sisik ini bisa muncul di area tubuh mana saja dan dapat berubah menjadi meradang jika tanpa pengobatan.
Bagi penderita HIV, tindakan pengobatan biasa menggunakan salep steroid topikal, tidak dapat bekerja dengan baik. Oleh karena itu, dokter biasanya akan meresepkan krim retinoid dan fototerapi sebagai alternatif yang dirasa lebih efektif.
Kutil
Pada pasien penderita HIV, kutil disebabkan oleh human papillomavirus. Kutil bisa berwujud seperti warna kulit atau terlebih seperti bintik kecil.
Kutil pada kulit penderita HIV yang tergores dapat menjadi luka terbuka yang rentan terhadap infeksi. Kutil dapat diangkat melalui pembedahan, tetapi cenderung muncul kembali pada penderita HIV.
Demikianlah beberapa masalah dan ciri-ciri kulit penderita HIV yang penting untuk diketahui. Semoga informasi ini bermanfaat dalam memberikan wawasan dan pengetahuan awal sebelum menjalani pengobatan.
Cek artikel seputar kesehatan lainnya hanya di Jovee. Follow juga media sosial Jovee, @jovee.id di Instagram dan Tiktok untuk dapatkan promo menarik dan informasi kesehatan lainnya.
Apa Itu Jovee?
Jovee adalah pusat suplemen dan vitamin yang menawarkan produk original, lengkap, dengan harga yang murah. Kamu bisa temukan vitamin dan suplemen berdasarkan kebutuhan nutrisi tubuh dengan harga yang lebih murah dan gratis ongkir.
Setiap vitamin dan suplemen yang dijual di Jovee telah mendapatkan nomor BPOM, sehingga dijamin keaslian produknya. Jovee menawarkan pengalaman beli vitamin dan skincare yang mudah, hemat, dan gratis ongkir.
Kamu bisa membeli vitamin dan kebutuhan kesehatan melalui Jovee Official Store di Shopee, Tokopedia, dan Lazada. Nikmati belanja lebih mudah, promo lebih banyak, serta gratis ongkir hanya di Jovee Official Store melalui platform e-commerce ternama dan terbesar di Indonesia.