Apakah Mums sedang promil saat ini? Bagaimana jika Mums memutuskan berpuasa, apakah puasa Ramadan dapat memengaruhi kesuburan? Pertanyaan ini wajar berkecamuk pada pasangan yang tengah giat melakukan program hamil. Promil saat Ramadan seharusnya tidak terganggu karena puasa, ya Mums.
Program hamil bisa dilakukan kapan pun termasuk pada bulan puasa. Mungkin banyak orang berpikir jika melakukan program hamil hanya bisa di luar bulan puasa, nyatanya tidak. Program hamil juga bisa dijalani meski dalam bulan Ramadan. Melakukan promil saat Ramadan justru bisa meningkatkan peluang kehamilan. Hal ini lantaran pada saat puasa, kadar asam dan basa pada tubuh menjadi lebih seimbang sehingga kadar hormon tetap terjaga.
Selain itu, puasa juga bisa membantu tubuh untuk mendetoksifikasi tubuh dari “racun” yang dapat mengganggu kesehatan karena sistem pencernaan diberi jeda untuk istirahat. Tubuh pun menjadi lebih sehat dan bugar untuk menyiapkan program hamil.
Pengaruh Promil saat Ramadan Terhadap Kesuburan
Puasa di bulan Ramadan merupakan salah satu bentuk puasa intermiten yang dikaitkan dengan banyak manfaat kesehatan. Meskipun begitu, banyak pasangan yang bertanya, apakah promil di bulan Ramadan dapat mempengaruhi kesuburan mereka?
Puasa memberikan banyak manfaat untuk kesehatan, di antaranya penurunan berat badan, penurunan risiko penyakit kardiovaskular, dan masih banyak lagi. Penelitian pernah dilakukan oleh Departemen Obstetri dan Ginekologi Rumah Sakit Bersalin Universitas Ain Shams, terhadap wanita muslim infertil yang berpuasa. Sebagai perbandingan dilakukan penelitian pada wanita yang tidak berpuasa. Data diambil dengan membandingkan hasil siklus bayi tabung pada kedua kelompok wanita ini. Ternyata, tidak ditemukan perbedaan yang signifikan di antara keduanya.
Namun, terungkap pada kelompok wanita yang berpuasa mengalami tingkat kecemasan dan depresi yang lebih rendah terkait dengan prosedur ini. Hal ini karena meningkatnya spiritualitas yang dipupuk selama bulan suci Ramadan.
Selain itu, terdapat mitos umum di kalangan masyarakat bahwa anak yang dikandung pada bulan Ramadan akan lahir lebih kecil dan lebih cepat dibandingkan bayi yang dikandung pada waktu lain dalam setahun, dan jawabannya adalah tidak.
Sebuah penelitian yang dipublikasikan di Jurnal BMJ menemukan bahwa wanita muslim sehat yang mempertimbangkan untuk hamil sebelum, atau selama bulan Ramadan, ternyata tidak mengalami dampak buruk pada berat bayi dan juga tidak memicu kelahiran prematur.
Pengaruh Promil saat Ramadan Terhadap Kesuburan Pria
Banyak penelitian yang dilakukan pada pria tidak subur untuk melihat apakah puasa berdampak pada kesuburan mereka. Hasilnya menununjukkan bahwa puasa tidak berdampak pada kesuburan pria sehat.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh S M Abbas, A H Basalamah menemukan bahwa pada kasus oligospermia (jumlah sperma sedikit), terjadi peningkatan testosteron dan jumlah total sperma hidup meningkat selama puasa. Namun persentase sperma lemah juga meningkat.
Penelitian menyimpulkan bahwa meskipun puasa tidak memberikan manfaat besar bagi pria infertil, ada beberapa kemungkinan terjadi peningkatan jumlah sperma total, kadar hormon gonadotrofik, dan kadar testosteron.
Tips Promil di Bulan Ramadan
Mums dan Dads yang sedang promil di bulan Ramadan ini selalu disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter karena keputusan yang tidak tepat dapat menghambat peluang Mums untuk hamil dan ini bisa disesali seumur hidup.
Namun, memang bagi pasangan yang sedang menjalani perawatan infertilitas seperti bayi tabung, disarankan untuk tidak berpuasa. Kalau Mums memilih untuk berpuasa selama promil, pastikan selalu bertanya kepada dokter.
Berikut tips agar cepat hamil di bulan puasa:
1. Konsumsi makanan sehat saat bukan dan sahur
Mums tetap harus menjaga pola makan pada saat berbuka dan sahur. Hindari mengonsumsi gorengan saat berbuka atau mengonsumsi makanan cepat saji yang mengandung lemak dan garam tinggi. Makanan olahan dapat membawa dampak buruk terhadap kesehatan termasuk kesuburan.
2. Sempatkan olahraga meskipun puasa
Aduh puasa kok disuruh olahraga? Tetap aktif adalah langkah yang tepat saat promil, meskipun di bulan puasa. Karena sedang puasa, olahraga yang dipilih jangan terlalu berat. Cukup jalan kaki rutin miniman 30 menit, yoga, jogging, atau berenang.
3. Tidur cukup
Pola tidur selama Ramadan kadang berubah, di mana waktu tidur berkurang karena harus bangun sahur. Nah, untuk mencukupi kebutuhan tidur selama 8 jam, maka Mums tidur lebih awal. Kurang waktu tidur bisa memengaruhi kondisi tubuh termasuk kesuburan.
4. Lakukan hubungan secara rutin
Bulan Ramadan tidak berarti Mums tidak melakukan hubungan suami istri. Bagi yang sedang promil, hubungan seks rutin sangat dianjurkan, hanya saja pada saat bulan Ramadan, waktu berhubungan diatur. Tetap lakukan hubungan suami istri 2 – 3 kali dalam seminggu, pada malam hari saja ya.
5. Hindari stres
Stres sangat tidak disarankan bagi pasangan yang sedang promil. Jika Mums ingin menjalani promil di bulan Ramadan, ini menjadi kesempatan mengatasi stres dengan ibadah dan berserah diri kepada Tuhan.
6. Cek ke dokter
Meskipun berpuasa, jangan lewatkan untuk cek ke dokter. Pemeriksaan kesuburan pada wanita maupun pria penting untuk mengetahui kondisi kesuburan pasangan masing-masing. Pemeriksaan kesuburan sebaiknya dilakukan jika Mums dan Dads sudah menikah dan berhubungan intim secara teratur tanpa kontrasepsi, namun belum berhasil hamil. Sebaiknya, jangan ditunda lagi mengingat usia kesuburan wanita akan menurun seiring bertambahnya usia.
Berdasarkan fakta tersebut, promil saat Ramadan ternyata tidak berdampak apapun terhadap kesehatan dan kesuburan Mums. Pastikan Mums dan Dads menjalani puasa dengan tetap memiliki pola hidup sehat, dan tetap terhubung dengan dokter atau tenaga kesehatan untuk rutin cek kesehatan.
Referensi:
Ferticity. Affects-of-fasting-on-fertility