bannerkamaroperasi.jpeg
bannerkamaroperasi.jpeg
bannerkamaroperasi.jpeg
previous arrowprevious arrow
next arrownext arrow

Bahaya Penggunaan Narkoba

Kata narkotik berasal dari bahasa Inggris, yaitu narcotics yang berarti obat bius. Secara umum narkotik berarti suatu zat yang dapat menimbulkan perubahan perasaan, suasana penglihatan, dan pengamatan, karena zat-zat tersebut mempengaruhi susunan syaraf pusat pemakainya.

Berdasarkan efek yang ditimbulkan terhadap pemakainya, narkoba dikelompokkan sebagai berikut:

  • Halusinogen yaitu efek dari narkoba bisa mengakibatkan seseorang menjadi ber-halusinasi dengan melihat suatu hal/benda yang sebenarnya tidak ada / tidak nyata bila dikonsumsi dalam sekian dosis tertentu. Contohnya kokain & LSD.
  • Stimulan, yaitu efek dari narkoba yang bisa mengakibatkan kerja organ tubuh seperti jantung dan otak lebih cepat dari biasanya sehingga mengakibatkan penggunanya lebih bertenaga serta cenderung membuatnya lebih senang dan gembira untuk sementara waktu.
  • Depresan, yaitu efek dari narkoba yang bisa menekan sistem syaraf pusat dan mengurangi aktivitas fungsional tubuh, sehingga pemakai merasa tenang bahkan tertidur dan tidak sadarkan diri. Contohnya putaw.
  • Adiktif, yaitu efek dari narkoba yang menimbulkan kecanduan. Seseorang yang sudah mengonsumsi narkoba biasanya akan ingin dan ingin lagi karena zat tertentu dalam narkoba mengakibatkan seseorang cenderung bersifat pasif, karena secara tidak langsung narkoba memutuskan syaraf-syaraf dalam otak. Contohnya: ganja, heroin, dan putaw.
  • Jika terlalu lama dan sudah ketergantungan narkoba maka lambat laun organ dalam tubuh akan rusak dan jika sudah melebihi takaran maka pengguna itu akan overdosis dan akhirnya mengakibatkan kematian.

 Bahaya narkoba terhadap fisik

  • Gangguan pada system syaraf
  • Gangguan pada jantung dan pembuluh  darah
  • Gangguan pada kulit
  • Gangguan pada paru-paru
  • Sering sakit kepala, mual-mual dan  muntah, murus-murus, suhu tubuh meningkat, pengecilan hati, dan insomnia
  • Gangguan terhadap kesehatan reproduksi yaitu gangguan padaendokrin, seperti: penurunan fungsi hormon reproduksi (estrogen, progesteron, testosteron), serta gangguan fungsi seksual.
  • Gangguan terhadap kesehatan reproduksi pada remaja perempuan antara lain perubahan periode menstruasi, ketidakteraturan menstruasi, dan amenorhoe /tidak haid
  • Bagi pengguna narkoba melalui jarum suntik, khususnya pemakaian jarum suntik secara bergantian, risikonya  adalah tertular penyakit seperti hepatitis B, C, dan HIV
  • Bahaya narkoba bisa berakibat fatal ketika terjadi over dosis yaitu konsumsi narkoba melebihi kemampuan tubuh untuk menerimanya. Over dosis bisa menyebabkan kematian

Bahaya narkoba terhadap psikologi

  • Kerja lamban dan ceroboh, sering tegang dan gelisah
  • Hilang rasa percaya diri, apatis, pengkhayal, penuh curiga
  • Agitatif, menjadi ganas dan tingkah laku yang brutal
  • Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal, dan tertekan
  • Cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman, bahkan bunuh diri

Bahaya narkoba terhadap lingkungan sosial

  • Gangguan mental
  • Anti-sosial dan asusila
  • Dikucilkan oleh lingkungan
  • Merepotkan dan menjadi beban keluarga
  • Pendidikan menjadi terganggu dan masa depan suram

Research Center

Cegah Hipertensi Sejak Dini

Penyakit Hipertensi atau yang lebih kita kenal dengan istilah penyakit darah tinggi adalah suatu kondisi di mana penderita memiliki tekanan darah yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan keadaan normal. Hal tersebut dapat terjadi karena jantung bekerja lebih keras memompa darah untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi tubuh. Jika dibiarkan, penyakit ini dapat mengganggu fungsi organ-organ vital seperti jantung dan ginjal. Bila terus berlanjut, dapat meningkatkan risiko stroke, gagal ginjal, dan gagal jantung.

Hipertensi/tekanan darah tinggi merupakan silent killer karena penyakit ini sering kali datang tanpa gejala apapun.Risiko komplikasi akan meningkat dengan adanya faktor risiko penyakit jantung dan pembuluh darah lainnya seperti kadar kolesterol dan kadar gula darah yang tinggi (diabetes).

  1. itu, penderita tekanan darah tinggi harus terus mengkonsumsi obat-obatan sepanjang hidupnya, walaupun tekanan darahnya sudah normal. Penderita juga harus rutin memeriksakan tekanan darahnya ke dokter.

Perlunya mencegah hipertensi sejak dini membuat Perhimpunan Dokter Hipertensi Indonesia (InaSH) meluncurkan buku bertajuk 'Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi 2014'. Di buku itu, dituliskan strategi pencegahan primer untuk individu yang belum terkena hipertensi tapi berpotensi terkena hipertensi.

Berikut lima langkah sederhana yang dapat dilakukan untuk mencegah hipertensi sejak dini menurut buku Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi 2014:

1. Olahraga

Saat berolahraga jalan cepat, bersepeda, joging, berenang, atau mengikuti aktivitas aerobik lainnya, tekanan darah akan naik cukup banyak. Misalnya selama melakukan latihan-latihan aerobik yang keras, tekanan darah sistolik dapat naik menjadi 150 - 200 mmHg dari tekanan sistolik ketika istirahat sebesar 110 - 120 mmHg. Sebaliknya, segera setelah latihan aerobik selesai, tekanan darah akan turun sampai di bawah normal dan berlangsung selama 30 - 120 menit. Penurunan ini terjadi karena pembuluh darah mengalami pelebaran dan relaksasi.

Pada penderita hipertensi, penurunan itu akan nyata sekali. Kalau olahraga aerobik dilakukan berulang-ulang, lama kelamaan penurunan tekanan darah tadi berlangsung lebih lama. Itulah sebabnya latihan olahraga secara teratur akan dapat menurunkan tekanan darah. Dari hasil penelitian, penderita hipertensi tingkat ringan, bila mau melakukan latihan olahraga earobik secara teratur dan cukup takarannya, tekanan darah sistoliknya dapat turun 8 - 10 mmHg dan diastoliknya turun 6 - 10 mmHg.

2. Mengkonsumsi buah-buahan, sayuran, serta produk mengandung susu rendah lemak dengan kandungan lemak tersaturasi dan lemak total rendah

3. Mengurangi asupan garam sehari-hari menjadi tidak lebih dari 6 gram Natrium Klorida atau setara satu sendok teh garam dapur.

Garam dalam jumlah yang normal memang diperlukan tubuh untuk menahan cairan agar ketika dalam cuaca panas atau selepas berolahraga, tubuh dapat mengeluarkan keringat, tapi  jika garam yang dikonsumsi berlebihan, ginjal yang bertugas untuk mengolah garam akan menahan cairan lebih banyak daripada yang seharusnya di dalam tubuh. Banyaknya cairan yang tertahan menyebabkan peningkatan pada volume darah seseorang atau dengan kata lain pembuluh darah membawa lebih banyak cairan. Beban ekstra yang dibawa oleh pembuluh darah inilah yang menyebabkan pembuluh darah bekerja ekstra yakni adanya peningkatan tekanan darah di dalam dinding pembuluh darah.

4. Meningkatkan aktivitas fisik aerobik secara teratur seperti jalan cepat secara kontinyu selama minimal 30 menit, dengan frekuensi 4-6 kali per-minggu.

5. Tidak merokok.
rokok mengandung nikotin yang menyebabkan ketagihan sehingga akan merangsang jantung, saraf, otak dan bagian tubuh lainnya bekerja tidak normal, nikotin juga merangsang pelepasan adrenalin sehingga meningkatkan tekanan darah, denyut nadi dan tekanan kontraksi jantung. Merokok juga diketahui memberi efek perubahan metabolik berupa pelepasan hormon pertumbuhan, serta meningkatkan asam lemak bebas, gliserol dan laktat, menyebabkan penurunan HDL (High Density Lipid) kolesterol, meningkatkan LDL (Low Density Lipid) kolesterol dan trigliserida, juga berperan sebagai penyebab peningkatan resistensi insulin yang dapat menyebabkan hiperinsulinemia sehingga berdampak buruk pada jantung dan pembuluh darah seperti hipertensi serta peningkatan resiko penyakit jantung koroner ataupun kematian otot jantung .

Asap rokok diketahui mengandung tidak kurang dari 4.000 jenis bahan kimia yang merugikan kesehatan baik bagi perokok aktif maupun pasif, dimana jika seseorang yang menghisap rokok, denyut jantungnya akan meningkat sampai 30% setelah 10 menit, tekanan sistolik naik 10% dan diastoliknya naik 7%. 

Cabe, Manfaatnya bagi Kesehatan

manfaat cabe bagi kesehatan

Manfaat Cabe untuk Kesehatan: Keseimbangan Rasa Pedas yang Bermanfaat

Cabe, atau yang juga dikenal sebagai cabai, merupakan salah satu bahan makanan yang sangat populer di seluruh dunia. Rasa pedas yang khas menjadi daya tarik utama cabe dalam berbagai masakan. Namun, selain memberikan sensasi pedas yang menggugah selera, cabe juga memiliki sejumlah manfaat bagi kesehatan. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi manfaat cabe bagi kesehatan yang telah terbukti secara ilmiah.

  1. Menyediakan Kandungan Nutrisi yang Kaya

Cabe merupakan sumber vitamin C yang sangat baik. Vitamin C dikenal sebagai antioksidan yang membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh, melindungi sel-sel dari kerusakan oksidatif, dan mempercepat penyembuhan luka. Selain itu, cabe juga mengandung vitamin A, vitamin B6, vitamin K1, dan mineral seperti kalium dan serat.

  1. Meningkatkan Metabolisme dan Menurunkan Berat Badan

Rasa pedas pada cabe disebabkan oleh senyawa kimia yang disebut kapsaisin. Senyawa ini dapat membantu meningkatkan metabolisme tubuh dan membakar kalori lebih efisien. Dengan meningkatkan metabolisme, konsumsi cabe dapat membantu dalam proses penurunan berat badan dan pengelolaan berat badan yang sehat.

  1. Menyehatkan Jantung

Cabe memiliki kandungan capsaicinoid yang telah terbukti dapat meningkatkan kesehatan jantung. Senyawa ini dapat membantu mengurangi kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) dalam tubuh, memperbaiki profil lipid, dan mengurangi risiko penyakit kardiovaskular. Selain itu, cabe juga memiliki efek antikoagulan yang membantu mencegah pembekuan darah yang berlebihan.

  1. Meredakan Nyeri dan Peradangan

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa senyawa kapsaisin dalam cabe dapat meredakan nyeri, terutama pada kasus nyeri neuropatik, seperti neuropati diabetik dan nyeri arthritis. Selain itu, kapsaisin juga memiliki efek antiinflamasi yang dapat membantu mengurangi peradangan pada tubuh.

  1. Meningkatkan Kesehatan Saluran Pencernaan

Konsumsi cabe secara moderat dapat memberikan manfaat bagi kesehatan saluran pencernaan. Senyawa kapsaisin dalam cabe dapat membantu meningkatkan aliran darah ke dinding lambung, meningkatkan produksi cairan pencernaan, dan meningkatkan gerakan usus. Hal ini dapat membantu mengurangi risiko gangguan pencernaan seperti gastritis dan sembelit.

  1. Melawan Kanker

Penelitian awal menunjukkan bahwa senyawa kapsaisin dalam cabe dapat memiliki efek antikanker. Beberapa studi menunjukkan bahwa senyawa ini dapat membantu menghambat pertumbuhan sel kanker, menginduksi apoptosis (kematian sel kanker), dan menghambat pembentukan tumor. Namun, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk mengkonfirmasi temuan ini.

Meskipun cabe memiliki sejumlah manfaat yang menguntungkan bagi kesehatan, penting untuk mengonsumsinya dengan bijak. Beberapa orang mungkin memiliki sensitivitas terhadap rasa pedas, dan mengonsumsi terlalu banyak cabe dapat menyebabkan iritasi pada saluran pencernaan. Jika Anda memiliki masalah kesehatan tertentu, konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi sebelum mengubah pola makan Anda.

Secara keseluruhan, cabe adalah bahan makanan yang memiliki manfaat kesehatan yang signifikan. Dengan mengonsumsinya secara teratur dan seimbang, cabe dapat membantu meningkatkan kesehatan jantung, memperkuat sistem kekebalan tubuh, mengurangi nyeri, dan memberikan manfaat lainnya. Tetapi, tetaplah bijak dalam mengonsumsinya dan perhatikan reaksi tubuh Anda.

Berita Terkini

Artikel Kesehatan

Video Gallery

Kumpulan Hadits

Kumpulan Hadits
Active
Kumpulan Hadits
Active
Bincang Sehat "Baby Blues" Bersama Dian L Izwar
Active
Bincang Sehat "Kesehatan Mental di Tempat Kerja:Menjadi Karyawan Sehat...
Active
Bincang Sehat " Persiapan Kehamilan Berkualitas : Siap Jadi Generasi...
Active
Bincang Sehat " Tips Sehat bagi Octogenarian " bersama dr. Rahmadi Iwan...
Active
Bincang Sehat " Psychological First Aid " Bersama Dian L Izwar, MPH,...
Active
Bincang Sehat " Pengendalian Stress " Bersama Dian L Izwar, MPH, Psikolog
Active
Terapi Hemodialisa Hemodiafiltrasi HDF di Jakarta Timur RS Islam...
Active
Bincang Sehat " Penanganan Kejang " Bersama dr. Irfan Taufik, Sp. S Host...
Active
Bincang Sehat "Solusi & Tantangan : Kesehatan Mental DiEra Digital"...

Foto Gallery

CSE (1)
CSE (8)
CSE (7)
CSE (6)
CSE (5)
CSE (4)
CSE (3)
CSE (2)
IMG_3150
IMG_3104
IMG_3098
IMG_3084
?> ?>