ESWL Batu Ginjal adalah tindakan pemecahan batu ginjal dengan gelombang kejut tanpa luka operasi. Extracorporeal berarti “di luar tubuh”, dalam hal ini, mengacu pada sumber gelombang kejut.
Metode ini tidak memerlukan pembedahan. Prosedur ini memakai mesin berteknologi tinggi.
Selama ESWL, mesin khusus yang disebut lithotripter menghasilkan gelombang kejut (shock wave) yang dikonsentrasikan di sekitar ginjal. Kemudian, batu ginjal akan dihancurkan menjadi pecahan-pecahan yang lebih kecil yang dapat dikeluarkan bersama urine.
Selain untuk batu ginjal, teknik Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy (ESWL) juga merupakan operasi batu saluran kemih yang bisa jadi pilihan
ESWL Batu Ginjal sudah ada sejak awal 1980-an yang dengan cepat menggantikan operasi sebagai pengobatan pilihan untuk batu ginjal yang lebih besar. Prosedur non-invasif umumnya lebih aman dan lebih mudah untuk pulih daripada prosedur invasif.
Efek samping yang dihasilkan pun jauh lebih sedikit dibandingkan dengan operasi.
Ada beberapa alasan keuntungan ESWL yaitu:
- Tidak invasif (kulit utuh)
- Rasa nyeri kalau ada hanya sedikit sekali, sering tak perlu anestesi
- Lamanya perawatan pendek atau tak perlu dirawat
- Pada residif dapat diulang lagi tanpa kesukaran
- Dapat digunakan pada semua usia
Sementara itu, ada kekurangan ESWL, antara lain:
- Biaya ESWL lebih mahal, tetapi lebih murah dari PerCutaneous NephroLithotripsy (PCNL) maupun atau Ureterorenoscopy (URS) secara keseluruhan
- Harus dikerjakan 2-3 kali pada batu dengan ukuran > 1cm
- Sukar dilakukan pada batu ureter karena gerakan peristaltik
- Kalau batu susah dilihat (lusen/ semilusen) perlu tindakan RPG (pemasangan ureter kateter)[embedyt] https://www.youtube.com/watch?v=3cSq_PyrYvQ[/embedyt]
Kapan tindakan ESWL Batu Ginjal diperlukan?
Prosedur ESWL atau litotripsi gelombang kejut diperlukan untuk mengobati batu ginjal. Batu ginjal sering menimbulkan rasa sakit perut hilang timbul yang sangat hebat. Terkadang, dalam urine terdapat darah dan kencing terasa sakit. Jika ada infeksi sering demam, mual, muntah, dan nafsu makan berkurang.
Saat terdiagnosis batu ginjal, maka tindakan ESWL Batu Ginjal yang akan direkomendasikan oleh dokter.
Tindakan ESWL dapat dilakukan oleh orang yang menderita batu ginjal dengan kriteria berikut ini:
- Ukuran batu antara 1-3 cm atau 5-10 mm dengan gejala yang mengganggu.
- Lokasi batu di ginjal atau ureter
- Tidak adanya obstruksi ginjal distal dari batu
- Kondisi kesehatan pasien memenuhi syarat.
Adapun syarat kondisi kesehatan yang tidak dianjurkan untuk melakukan ESWL yaitu:
- Kehamilan
- Koagulopati (gangguan pembekuan darah)
- Hipertensi tak terkontrol
- Obstruksi saluran kemih distal
- Ginjal sudah tidak berfungsi
- Adanya infeksi ginjal kronis
Orang-orang dengan kontradiksi tersebut tidak dianjurkan karena beberapa fragmen mungkin tidak lolos dan bakteri tidak akan sepenuhnya dihilangkan dari ginjal.
Selain itu, mungkin juga tidak bekerja dengan baik bagi pasien yang memiliki penyumbatan atau jaringan parut di ureter, yang dapat mencegah pecahan batu lewat.
Prosedur ESWL Batu Ginjal
Lalu, bagaimana prosedur Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy? Yuk ketahui penjelasannya berikut ini:
Persiapan sebelum tindakan ESWL Batu Ginjal
ESWL dapat dilakukan kapan saja setelah semua pemeriksaan selesai dan Sahabat MIKA memenuhi kriteria.
Berikut ini sederet persiapan yang harus dilakukan sebelum tindakan ESWL:
- Pemeriksaan laboratorium baik darah maupun urin untuk melihat fungsi ginjal.
- Kesiapan fisik.
- Rontgen atau USG merupakan pemeriksaan yang paling penting untuk menentukan lokasi batu dan kemungkinan jenisnya.
- Anda mungkin harus minum antibiotik untuk mencegah infeksi.
- Puasa minimal 6 jam sebelumnya.
- Anda dapat meminta sedasi (obat anestesi untuk menghasilkan penurunan tingkat kesadaran) bila cemas menunggu saat proses ESWL dilakukan.
- Hidrasi yang baik untuk memperlancar keluarnya batu yaitu minimal 2 liter air sehari.
Selama prosedur ESWL
Prosedur ESWL memakan waktu sekitar satu jam, dan terkadang lebih lama tergantung pada ukuran dan jumlah batu. Berikut ini gambaran prosedur ESWL:
- Berbaring di atas meja di ruang perawatan khusus yang memiliki mesin gelombang kejut dan peralatan pencitraan.
- Setelah Anda menerima anestesi, dokter akan menggunakan mesin sinar-X terkomputerisasi, terkadang dikombinasikan dengan ultrasound, untuk menentukan lokasi batu.
- Dokter akan menempatkan Anda pada posisi terbaik untuk mengarahkan gelombang kejut ke batu.
- Serangkaian gelombang kejut (beberapa ratus hingga beberapa ribu) dilepaskan di batu. Dokter akan menyesuaikan kekuatan dan interval gelombang kejut sesuai kebutuhan untuk memecah batu.
- Saluran pankreas atau batu saluran empedu yang dipecahkan oleh ESWL mungkin perlu diekstraksi dengan endoskopi, yang dilakukan segera setelah prosedur ESWL.
Setelah ESWL
Litotripsi gelombang kejut biasanya merupakan prosedur rawat jalan sehingga biasanya dapat pulang pada hari yang sama. Tetapi pascaoperasi mungkin membutuhkan beberapa jam di ruang pemulihan.
Tingkat keberhasilan lithotripsy gelombang kejut bervariasi, tergantung pada ukuran, lokasi, dan jenis batu ginjal, serta kondisi kesehatan pasien secara keseluruhan.
Pecahan batu ginjal diharapkan dapat keluar dalam urin selama beberapa hari hingga minggu setelah prosedur. Potongan batu mungkin terlihat seperti pasir, kerikil atau debu.
Selama proses keluarnya pecahan batu sekalipun yang ukurannya kecil masih bisa terasa menyakitkan. Mungkin dokter akan meresepkan obat pereda nyeri.
Efek samping yang muncul setelah ESWL
Sebenarnya ESWL termasuk prosedur yang aman. Tetapi sebagian pasien yang telah melakukan prosedur ini menimbulkan efek samping seperti kencing berdarah dan nyeri pinggang. Gejala ini dapat berkurang setelah 2-3 hari
Pada beberapa kasus, ESWL Batu ginjal bisa menyebabkan komplikasi. Komplikasi yang dapat terjadi setelah dilakukan ESWL Batu ginjal adalah sebagai berikut:
- Steinstrasse atau pecahan batu yang tertahan di saluran kemih sehingga menyumbat aliran kemih. Pecahan ini nantinya dapat keluar sendiri atau dibutuhkan tindakan operatif tambahan untuk menjaga jangan sampai pecahan batu besar menyumbat aliran urine dengan memasang double J atau tindakan untuk mengeluarkannya.
- Hematom (perdarahan) ringan perirenal.
- Hematuria (kencing berdarah) akibat pecahan batu yang melukai saluran kemih saat mau dikeluarkan dari tubuh; biasanya 1 sampai 2 kali sesudah penembakan.
- Urosepsis atau infeksi sistemik.