T  : 021 8630654 Pendaftaran Ext 4109 / 4110

F  : 021 - 8611101 , 021 – 86104256 

E  : rsijpk@rsijpondokkopi.co.id 

Rumah Sakit Trauma Center di Jakarta Timur

Tahukah Anda tentang trauma center? Trauma center adalah layanan kesehatan yang khusus menangani pasien dengan penyakit trauma.

Berikut penjelasan lebih lengkapnya!

Trauma center program/layanan yang fokus menangani akibat kecelakaan atau penyakit saat bekerja.

 

Trauma center merupakan fasilitas yang disediakan oleh pusat layanan kesehatan guna menangani pasien khusus yang mengalami trauma/kecelakaan kerja. Layanan ini melibatkan banyak dokter ahli dalam penanganannya, misalnya dokter bedah, dokter anestesi serta perawat-perawat lainnya. Pelayanan pada trauma center ini biasanya siap melayani 24 jam dengan fasilitas lengkap seperti Instalasi Gawat Darurat (IGD), ambulance, laboratorium, radiologi, kamar operasi, Intensive Care Unit (ICU), rehabilitasi hingga apotek.

 

Tipe-tipe layanan trauma ada beberapa macam, di antaranya:

Banyak sekali trauma yang akan dialami berbagai jenis pasien, seperti trauma akibat kecelakaan kerja, trauma terhadap lingkungan kerja yang kurang memadai, atau penyakit akibat kerja. Namun, ada juga beberapa trauma lainnya yang dapat ditangani seperti trauma akibat masalah keluarga, pertemanan, percintaan dan sebagainya. Jadi tipe trauma dapat dibedakan berdasarkan trauma fisik dan psikis.

 

Trauma center berdasarkan rumah sakit atau klinik yang dituju. Ada beberapa rumah sakit yang menyediakan trauma center secara mandiri dan dengan adanya penambahan pelayanan sesuai dengan kebutuhan pasien. Biasanya layanan ini mematok harga tertentu yang tentunya beda dengan harga yang telah ditetapkan pemerintah yaitu dengan menggunakan layanan BPJS.

 

Level/Tingkatan Pada Trauma Center

Selain tipe-tipe trauma, ada juga level atau tingkatan dari trauma itu sendiri. Level atau tingkat trauma itu dibagi menjadi 5, yaitu:

 

Kasus yang ditangani pada trauma level I ini adalah kasus trauma secara menyeluruh, yang diambil dari sumber daya daerah setempat, sarana pendidikan, penelitian dan perencanaan dari sistem. Biasanya akan ditangani oleh tenaga ahli seperti dokter bedah trauma, dokter bedah umum, dokter anestesi, perawat dan segala perlengkapan resusitasi.

Kasus yang ditangani pada trauma level II adalah kasus secara menyeluruh pada daerah perkotaan dan rumah sakit utama dengan kepadatan penduduk yang lebih tinggi. Pada daerah perkotaan ini tidak diperlukannya sarana pendidikan ataupun penelitian yang berkelanjutan.

 

Kasus yang ditangani pada trauma level III ini adalah kasus tanpa adanya pelayanan dari ahli atau spesialis secara penuh, namun memiliki sumber daya yang cukup seperti ruang gawat darurat, beda, dan pelayanan intensif. Pelayanan kasus pada level III ini lebih menyeluruh pada masyarakat luas baik pada level I dan level II.

 

Kasus yang ditangani pada trauma level IV dan V ini lebih berfokus pada resusitasi dan stabilisasi pasien dengan mengatur proses rujukan pasien trauma. Proses rujukan ini dilakukan supaya pasien mendapatkan perlengkapan dan lokasi yang lebih lengkap dan strategis.

Penanganan yang cepat pada korban kecelakaan diperlukan dengan melibatkan dokter ahli.

Nah, dari masalah trauma di atas maka dari itu saat ini telah banyak rumah sakit dan klinik di Indonesia yang menyediakan fasilitas keselamatan kerja ini. Fasilitas tersebut tidak sembarang rumah sakit bisa memilikinya, hanya pada rumah sakit dan klinik tertentu saja yang telah memenuhi syarat dan prosedur yang ditetapkan.

 

Alhamdulillah Rumah Sakit islam Jakarta pondok kopi telah memiliki layanan dan fasilitas untuk Trauma Center

 

Lalu, apa saja fasilitasyang wajib dimiliki oleh rumah sakit atau klinik dengan program atau layanan trauma itu sendiri? Berikut adalah fasilitas yang dimiliki:Ambulance Ruang IGD Pelayanan penunjang diagnostik 24 jam (laboraturium, radiologi, dan sebagainya) ICU Ruang rawat inap Layanan farmasi 24 jam (apotek) Rehabilitasi medik Fasilitas pasca perawatan rumah sakit

Jadi, itulah informasi seputar penatalaksanaan trauma sesuai dengan standar yang ada di layanan fasilitas kesehatan. Semoga informasi di atas, mampu menjawab apa yang Anda cari dan menambah informasi baru bagi Anda.

 

Terapi ESWL, Pengobatan Batu Ginjal Tanpa Operasi di RS Islam Jakarta Pondok Kopi

Menderita penyakit batu ginjal, akan memberikan rasa sakit yang luar biasa, terlebih banyak penderita yang menggambarkan bahwa sakit yang dirasakan sudah selayaknya sakit ditusuk pisau atau sakit seperti saat melahirkan. Tak jarang, batu ginjal akan menganggu banyak aktivitas dan mobilitas para pengidapnya, seperti deadline yang tertunda dikarenakan harus menahan sakitnya atau menunda acara bersama keluarga karna sakit perut yang diakibatkan oleh batu ginjal tak kunjung reda. Batu ginjal ini bisa terbentuk diorgan dalam perut karena endapan mineral pada saluran kencing yang dimulai dari Kristal mikroskopis yang menumpuk menjadi ukuran lebih besar dalam jangka waktu yang lama.

Banyak hal yang dapat dilakukan dalam pengobatan batu ginjal, mulai dari pengobatan alternatif atau herbal yang telah diwariskan turun-temurun, seperti menggunakan kumis kucing, meniran hijau, buah delima dan mentimun. Hingga menggunakan alat kesehatan berteknologi tinggi, yaitu ESWL (Extracorporeal Shockwave lithotripsy).

ESWL merupakan prosedur terapi yang sudah terbukti efektif, aman dan tanpa operasi untuk penyakit batu ginjal (nephrolithiasis), sesuai dengan pertimbangan klinis dari dokter spesialis urologi. Dalam prosesnya sendiri, ESWL bukan bekerja untuk pengambilan batu ginjal yang ada di dalam tubuh, tetapi lebih kearah pengiriman gelombang kejut untuk memecah batu menjadi partikel-partikel kecil hingga berukuran < 1 mm. Dengan ukuran sekecil ini, batu ginjal yang telah dipecahkan dengan teknologi ESWL akan dikeluarkan bersamaan dengan air seni melalui saluran kencing.

ESWL menjadi salah satu terapi yang difavoritkan pasien dibeberapa negara. Hal ini dikarenakan prosesnya yang dilakukan tanpa sayatan pada kulit, sehingga tidak membutuhkan penangan observasi yang lama seperti pasca operasi. Proses ESWL pun tergolong singkat, hanya dengan membutuhkan waktu 1-2 jam saja, dan setelah itu pasien yang telah diterapi dapat melanjutkan aktivitasnya kembali.

Dikarenakan keefektivitasan dan keefisienan teknologinya, RS Islam Jakarta Pondok Kopi membuka pelayanan terapi ESWL untuk membantu setiap pengidap batu ginjal yang ingin segera sehat dari penyakitnya. Pelayanan ESWL di RS Islam Jakarta Pondok Kopi menerima pasien dengan penjamin BPJS/Non BPJS, dan pelayanan ESWL yang telah dibuka sejak awal bulan Maret tahun 2021 ini sudah membantu banyak pengidap batu ginjal lewat

terapi ESWL untuk kembali beraktivitas seperti sedia kala dan dapat berkumpul kembali bersama keluarga tanpa harus khawatir lagi akan rasa sakit pada pinggang. RS Islam Jakarta Pondok Kopi juga membuka layanan tanya jawab terkait terapi ESWL, yaitu dengan menekan tombol WhatsApp pada bagian bawah website ini agar terhubung langsung dengan customer service RS Islam Jakarta Pondok Kopi atau menghubungi kontak +628 1802309000 (WhatsApp).

Diagnosa Organ Dalam Lebih Akurat Dengan Endoskopi Lambung Usus

Luka pada bagian luar tubuh dapat mengurangi kekhawatiran berlebihan, hal ini dikarenakan luka pada luar tubuh yang terlihat langsung dapat diobati dengan cepat. Namun berbalik hal yang dialami oleh penderita luka oragan dalam tubuh, keterbatasan pandangan dan sensitifnya organ dalam dapat meningkatkan rasa kekhawatiran. Alih-alih memvalidasi sakit yang dirasa dengan memeriksanakan diri ke beberapa dokter, yang ada ke khawatiran semakin membesar saat mengetahui hasil diagnosa yang berbeda-beda. Untuk menghindari kesalahan diagnosa seperti ini, endoskopi memegang peran penting dalam memberikan hasil  diagnosa secara  akurat  dan  melakukan beberapa tindakan medis untuk mengatasi permasalahan pada organ dalam tubuh.

Menggunakan teknologi endoskopi, atau serupa selang kecil yang lentur dilengkapi dengan kamera pada ujungnya, endoskopi ini akan memberikan gambaran lebih jelas kepada dokter melalui layar monitor terkait kejadian yang tengah dialami oleh pasien, sehingga hasil diagnosa yang diharapkan pun akan semakin akurat. Endoskopi akan dibutuhkan saat seseorang mengalami keluhan kesehatan seperti keluhan saluran pencernaan yang dapat menyebabkan diare, nyeri perut parah, muntah- muntah yang disertai darah, rasa panas pada ulu hati dan berat badan yang menurun signifikan.

Selain dapat mendiagnosa gangguan pada organ dalam secara akurat, endoskopi juga dapat digunakan pada beberapa keadan, seperti:

1.  Kontrol    perdarahan   aktif    pada    lambung    dan    esophagus (kerongkongan)

2.  Pengambilan sampel untuk pemeriksaan patologis kanker

3.  Manajemen    untuk    mengatasi    penyempitan    pada    slauran pencernaan

Endoskopi lambung atau teropong lambung dilakukan untuk mengetahui kondisi lambung dengan lebih jelas dan nyata. Pemeriksaan ini umumnya dianjurkan bagi Anda yang kerap mengalami beragam keluhan terkait penyakit lambung, seperti nyeri ulu hati berulang.

Prosedur ini dilakukan dengan menggunakan endoskop, yakni sebuah alat berbentuk selang dengan kamera di bagian ujungnya. Bukan hanya berfungsi untuk mengambil gambar atau video, endoskopi lambung juga dapat digunakan untuk melakukan pengambilan jaringan lambung, sebagai sampel pemeriksaan biopsi.

 

Tujuan Dilakukan Endoskopi Lambung

Sebenarnya tujuan utama dilakukannya endoskopi lambung adalah untuk membantu dokter melihat kondisi di dalam lambung dan mendeteksi kelainan pada lambung, misalnya luka, peradangan atau infeksi lambung, dan kanker lambung.

Apabila saat endoskopi lambung ditemukan adanya tanda-tanda kanker, dokter dapat langsung melakukan biopsi atau pengambilan sampel jaringan. Sampel jaringan lambung akan diperiksa di laboratorium untuk memastikan apakah benar jaringan tersebut adalah kanker, dan jenis kanker apa yang terdapat di jaringan itu.

Persiapan Endoskopi Lambung

Sebelum melakukan endoskopi lambung, ada beberapa persiapan yang perlu dilakukan, di antaranya:

Pemeriksaan riwayat kesehatan

Sebelum menjalani prosedur endoskopi, tentu dokter juga akan menanyakan atau memeriksa riwayat kesehatan Anda secara lengkap. Mulai dari riwayat penyakit yang Anda alami saat itu atau operasi yang pernah dijalani, hingga riwayat penyakit dalam keluarga.

Pemeriksaan riwayat obat-obatan

Semua informasi tentang kesehatan dan obat-obatan yang Anda konsumsi akan berpengaruh kepada tata cara endoskopi lambung, terutama mengenai konsumsi obat-obatan sebelumnya. Beri tahu kepada dokter jika Anda alergi terhadap obat tertentu, atau jika Anda sedang menjalani suatu pengobatan.

Puasa sebelum operasi

Umumnya dokter akan meminta Anda menjalani puasa sekitar 6-12 jam sebelum menjalani pemeriksaan endoskopi. Hal ini diperlukan karena lambung harus dalam keadaan kosong saat endoskopi dilakukan. Untuk memastikan hal tersebut, kemungkinan dokter akan memberikan obat pencahar pada malam sebelumnya.

Prosedur Endoskopi Lambung                          

Setelah berbagai persiapan selesai dilakukan, dokter akan memulai prosedur endoskopi lambung dengan memberikan obat penenang atau obat bius. Obat bius yang diberikan umumnya dalam bentuk suntikan atau cairan yang disemprot ke dalam tenggorokan melalui mulut.

Setelah pembiusan, Anda akan merasa lebih tenang, bahkan mungkin tertidur. Tujuannya adalah agar ketika alat endoskop dimasukkan melalui mulut ke lambung, Anda tidak merasa sakit.

Selama prosedur ini, dokter akan memeriksa dengan detail mengenai ada tidaknya gangguan dalam lambung Anda, baik itu luka, perdarahan, tanda-tanda infeksi, atau pertumbuhan jaringan yang tidak normal.

Kondisi rongga lambung dan dinding lambung akan terlihat dengan jelas melalui gambar yang ditangkap oleh kamera di ujung alat endoskop. Gambar ini dapat direkam dalam bentuk foto maupun video.

Hasil endoskopi lambung akan menunjang hasil-hasil pemeriksaan lainnya, untuk menentukan diagnosis dan penyebab dari penyakit lambung yang Anda derita. Dengan demikian, dokter dapat memberikan penanganan yang sesuai.

Secara umum, endoskopi lambung merupakan pemeriksaan yang aman. Setelah pemeriksaan, pasien juga biasanya diperbolehkan untuk pulang di hari yang sama.

Di  RS  Islam Jakarta Pondok Kopi sendiri sudah dapat dilakukan tindakan endoskopi. Pelayanan yang sudah dibuka sejak tanggal 01 April 2021 ini menerima rujukan dari puskesmas atau rumah sakit lainnya, dan

dapat menggunakan penjaminan BPJS dalam prosesnya. Tindakan endoskopi sendiri dapat dilakukan setelah mendapat rujukan endoskopi dari puskesmas, rumah sakit lainnya atau dokter penyakit dalam langsung yang praktek hari senin hingga jum’at di RS Islam Jakarta Pondok Kopi. Endoskopi termasuk pada prosedur ringan dalam tindakan medis. Setelah satu jam tindakan, dokter akan kembali memeriksa pasien, untuk menghindari kejadian pasca tindakan.  walaupun tidak termasuk dalam tindakan yang berat, pasien dapat melanjutkan aktivitasnya kembali, nemun tetap disarankan agar tidak mengendarai kendaraan pribadi guna menghindari kecelakaan diakibatkan efek bius yang diberikan sebelumnya.

 

Untuk informasi lebih lanjut terkait tindakan endoskopi di RS Islam Jakarta Pondok Kopi, dapat menghubungi customer service RS Islam Jakarta Pondok Kopi melalui kontak WhatsApp 081802309000 atau klik tombol WhatsApp pada bagian bawah website.

whatsapp-png-image-9

PERBEDAAN SWAB / RAPID TEST ANTIGEN , PCR TEST dan RAPID TEST ANTIBODY

Meningkatkan pelayanan screening covid 19 , laboratorium RS Islam Jakarta Pondok Kopi telah mampu melakukan pemeriksaan  dengan beberapa metode antara lain rapid test antibody, uji serologi antibody ,  swab / rapid antigen serta PCR test .

Dari tiap tiap pemeriksaan perlu dipahami tentang metode peeriksaannya dan perbedaanya  sbb :  

1. Swab / Rapid Test Antigen

Swab / Rapid test antigen  merupakan test cepat untuk  mendeteksi virus corona berdasarkan antigen dengan deteksi protein tertentu dari virus yang memunculkan respons kekebalan tubuh .

Tes antigen adalah tes imun yang berfungsi untuk mendeteksi keberadaan antigen virus tertentu yang menunjukkan adanya infeksi virus saat ini. Tes antigen juga relatif lebih murah dan alat yang sudah diotorisasi yang  dapat memberikan hasil lebih cepat sekitar 15 menit.

Rapid test antigen umumnya kurang akurat dibandingkan tes virus yang mendeteksi asam nukleat dengan menggunakan polymerase chain reaction (PCR)

Rapid test antigen bekerja paling baik ketika orang tersebut dites pada tahap awal terkena infeksi SARS-CoV-2, di mana beban virus umumnya paling tinggi. Tes ini juga bermanfaat untuk mendiagnosis orang-orang yang diketahui memiliki risiko besar untuk terpapar virus corona.

2.Pemeriksaan PCR  Test

PCR /  polymerase chain reaction adalah merupakan metode pemeriksaan virus SARS Co-2 dengan mendeteksi DNA virus. Uji ini akan  didapatkan hasil apakah seseorang positif atau tidak SARS Co-2.

Swab dan PCR tak terpisahkan dalam metode tes untuk menegakkan diagnosis Covid-19. Swab adalah cara untuk memperoleh bahan pemeriksaan ( sampel ) . Swab dilakukan pada nasofaring dan atau orofarings. Pengambilan ini dilakukan dengan cara mengusap rongga nasofarings  dan atau orofarings dengan menggunakan alat seperti  kapas lidi khusus.

Metode ini jugalah yang direkomendasikan WHO untuk mendeteksi Covid-19. Namun akurasi ini dibarengi dengan kerumitan proses dan harga alat yang lebih tinggi.

Pada metode PCR terdapat nilai CT, yang merupakan Proses amplifikasi secara berulang-ulang, hingga sekitar 40 siklus, dan sinyal floresens yang dihasilkan akan berbanding lurus/proporsional terhadap amplifikasi yang terjadi. Pada satu titik, jumlah sinyal floresens pada proses amplifikasi tersebut mencapai nilai minimal untuk dapat diinterpretasikan sebagai hasil positif. Titik tersebut dinamakan cycle threshold value atau nilai CT. Semakin tinggi nilai CT, semakin rendah kemungkinan virus untuk menyebabkan infeksi. Pada penelitian tersebut, dilakukan perbandingkn antara nilai CT dengan kultur virus dan ditemukan bahwa virus dari sampel yang memiliki nilai CT > 34, tidak menimbulkan infeksi. 

3. Rapid Test

Rapid test  merupakan metode untuk mendeteksi antibodi, yaitu IgM dan IgG, yang diproduksi oleh tubuh untuk melawan virus Corona. Antibodi ini akan dibentuk oleh tubuh bila ada paparan virus Corona. Namun perlu diketahui, pembentukan antibodi ini memerlukan waktu, bahkan bisa sampai beberapa minggu. Hal inilah yang menyebabkan keakuratan dari rapid test  antibodi ini sangat rendah.

WHO secara tegas tidak menyarankan rapid test antibodi sebagai sarana untuk mendiagnosis COVID-19. Meski begitu, WHO tetap memperbolehkan penggunaan tes ini untuk penelitian atau pemeriksaan epidemiologi.

 

Informasi lebih lanjut untuk pemeriksaan dapat menghubungi :

Unit Laboratorium RS Islam Jakarta Pondok Kopi :

Telp :021-29809000 / 021-8630654   Ext : 2104

Untuk Onsite di perusahaan dapat menghubungi :

Marketing RS Islam Jakarta Pondok Kopi

Telp : 021-29809000 / 021-8630654   Ext : 1309

          Dasir                     081218105711  CALL/WA 

     

 

Subcategories