T : 021- 29809000 , 021 8630654
F : 021 - 8611101 , 021 – 86104256
E : rsijpk@rsijpondokkopi.co.id
Keuntungan dari metode ESWL adalah :
Indikasi ESWL
ESWL dapat dilakukan pada kondisi sbb
Kontraindikasi ESWL
ESWL tidak dapat dilakukan pada pasien – pasien yang mengalami :
Adakah efek samping setelah tindakan ESWL?
ESWL sangat aman. Hanya sedikit efek samping beberapa hari, seperti :
Apa saja yang perlu dipersiapkan sebelum tindakan ESWL
Pertama , pasien konultasi ke dokter spesialis urologi , dokter akan melakukan pengecekan dan melakukan pemeriksaan awal sebagai persiapan , antara lain :
Pasca ESWL
Pasien dapat langsung pulang, kecuali dianjurkan oleh dokter karena kondisi pasien yang memerlukan observasi ketat. Dapat beraktivitas normal setelah 24 jam pasca terapi. ESWL juga dapat dilakukan kapan saja setelah semua pemeriksaan selesai dan Anda memenuhi kriteria.
Meningkatkan pelayanan screening covid 19 , laboratorium RS Islam Jakarta Pondok Kopi telah mampu melakukan pemeriksaan dengan beberapa metode antara lain rapid test antibody, uji serologi antibody , swab / rapid antigen serta PCR test .
Dari tiap tiap pemeriksaan perlu dipahami tentang metode peeriksaannya dan perbedaanya sbb :
Swab / Rapid test antigen merupakan test cepat untuk mendeteksi virus corona berdasarkan antigen dengan deteksi protein tertentu dari virus yang memunculkan respons kekebalan tubuh .
Tes antigen adalah tes imun yang berfungsi untuk mendeteksi keberadaan antigen virus tertentu yang menunjukkan adanya infeksi virus saat ini. Tes antigen juga relatif lebih murah dan alat yang sudah diotorisasi yang dapat memberikan hasil lebih cepat sekitar 15 menit.
Rapid test antigen umumnya kurang akurat dibandingkan tes virus yang mendeteksi asam nukleat dengan menggunakan polymerase chain reaction (PCR)
Rapid test antigen bekerja paling baik ketika orang tersebut dites pada tahap awal terkena infeksi SARS-CoV-2, di mana beban virus umumnya paling tinggi. Tes ini juga bermanfaat untuk mendiagnosis orang-orang yang diketahui memiliki risiko besar untuk terpapar virus corona.
PCR / polymerase chain reaction adalah merupakan metode pemeriksaan virus SARS Co-2 dengan mendeteksi DNA virus. Uji ini akan didapatkan hasil apakah seseorang positif atau tidak SARS Co-2.
Swab dan PCR tak terpisahkan dalam metode tes untuk menegakkan diagnosis Covid-19. Swab adalah cara untuk memperoleh bahan pemeriksaan ( sampel ) . Swab dilakukan pada nasofaring dan atau orofarings. Pengambilan ini dilakukan dengan cara mengusap rongga nasofarings dan atau orofarings dengan menggunakan alat seperti kapas lidi khusus.
Metode ini jugalah yang direkomendasikan WHO untuk mendeteksi Covid-19. Namun akurasi ini dibarengi dengan kerumitan proses dan harga alat yang lebih tinggi.
Pada metode PCR terdapat nilai CT, yang merupakan Proses amplifikasi secara berulang-ulang, hingga sekitar 40 siklus, dan sinyal floresens yang dihasilkan akan berbanding lurus/proporsional terhadap amplifikasi yang terjadi. Pada satu titik, jumlah sinyal floresens pada proses amplifikasi tersebut mencapai nilai minimal untuk dapat diinterpretasikan sebagai hasil positif. Titik tersebut dinamakan cycle threshold value atau nilai CT. Semakin tinggi nilai CT, semakin rendah kemungkinan virus untuk menyebabkan infeksi. Pada penelitian tersebut, dilakukan perbandingkn antara nilai CT dengan kultur virus dan ditemukan bahwa virus dari sampel yang memiliki nilai CT > 34, tidak menimbulkan infeksi.
Rapid test merupakan metode untuk mendeteksi antibodi, yaitu IgM dan IgG, yang diproduksi oleh tubuh untuk melawan virus Corona. Antibodi ini akan dibentuk oleh tubuh bila ada paparan virus Corona. Namun perlu diketahui, pembentukan antibodi ini memerlukan waktu, bahkan bisa sampai beberapa minggu. Hal inilah yang menyebabkan keakuratan dari rapid test antibodi ini sangat rendah.
WHO secara tegas tidak menyarankan rapid test antibodi sebagai sarana untuk mendiagnosis COVID-19. Meski begitu, WHO tetap memperbolehkan penggunaan tes ini untuk penelitian atau pemeriksaan epidemiologi.
Informasi lebih lanjut untuk pemeriksaan dapat menghubungi :
Unit Laboratorium RS Islam Jakarta Pondok Kopi :
Telp :021-29809000 / 021-8630654 Ext : 2104
Untuk Onsite di perusahaan dapat menghubungi :
Marketing RS Islam Jakarta Pondok Kopi
Telp : 021-29809000 / 021-8630654 Ext : 1309
Dasir 081218105711 CALL/WA
Aditya Arianto 081802824489 WA Only
ESWL (Extracorporeal Shock-Ware Lithotripsy) adalah tembakan batu dari luar tubuh. Batu saluran kemih dapat dipecahkan dengan gelombang kejut tanpa membuat luka dan tanpa dibius. Terapi ini menjadi pilihan masyarakat dan di kenal sebagai tembak batu ginjal.
Penyakit Ginjal Kronis di dunia saat ini mengalami peningkatan dan menjadi masalah kesehatan serius, hasil penelitian Global Burden of Disease tahun 2010, Penyakit Ginjal Kronis merupakan penyebab kematian peringkat ke 27 di dunia tahun 1990 dan meningkat menjadi urutan ke-18 pada tahun 2010 dan secara statistic terus meningkat jumlah penderitanya. Lebih dari 2 juta penduduk di dunia mendapatkan perawatan dengan dialisis atau transplantasi ginjal dan hanya sekitar 10% yang benar-benar mengalami perawatan tersebut. Sepuluh persen penduduk di dunia mengalami Penyakit Ginjal Kronis dan jutaan meninggal setiap tahun karena tidak mempunyai akses untuk pengobatan. Prevalensi Penderita Gagal Ginjal di Indonesia pada laki-laki (0,3%) lebih tinggi dibandingkan dengan perempuan (0,2%). Berdasarkan karakteristik umur prevalensi tertinggi pada kategori usia diatas 75 tahun (0,6%), dimana mulai terjadi peningkatan pada usia 35 tahun ke atas. Sedangkan prevalensi Penderita Gagal Ginjal Berdasarkan Pekerjaan di Indonesia pada Penelitian Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) tahun 2004 menunjukkan konsumsi minuman bersoda dan berenergi lebih dari tiga kali perbulan berisiko 25,8 kali mengalami PGK.
Terapi ESWL (Extracorporeal Shock-Wave Lithotripsy) merupakan prosedur pemecahan batu dengan menggunakan gelombang kejut. Prosedur ini dilakukan tanpa membuat luka, tanpa pembiusan dan tanpa rawat inap menjadi pilihan sebagai terapi yang diminati masyarakat karena pasie tidak perlu menjalani operasi. terapi ini dilakukan untuk mengatasi batu saluran kemih. Batu saluran kemih adalah batu yang terletak di ginjal (kidney), saluran ginjal (ureter), kandung kemih (bladder) dan saluran kandung kemih (uretera). Tanda-tanda seseorang mengalami batu saluran kemih adalah, pasien merasakan nyeri pinggang dan pegal di pinggang yang hilang-timbul (kolik) tidak menentu. Selain itu penderita batu saluran kemih mengalami sering buang air kecil di luar batas normal dan mungkin mengalami kencing berdarah. Jika penderita tersebut buang air kecil, ia mungkin merasakan nyeri pada bagian akhirnya. Terkadang penderita batu saluran kemih mengalami mual ataupun muntah. Jika mengalami tanda-tanda tersebut, sebaiknya lekas periksakan kesehatan ke dokter untuk berkonsultasi dan mendapatkan penanganan dengan tepat. Batu saluran kemih terbentuk karena adanya endapan dalam kencing yang mengkristal menjadi keras. Hal ini timbul karena kurangnya minum air putih atau hal lain seperti adanya infeksi serta adanya sumbatan saluran kemih.
Tidak perlu operasi untuk mengatasi batu saluran kemih, termasuk batu ginjal. Dengan menggunakan terapi ESWL, maka sebagian besar batu saluran kemih dapat dipecahkan tanpa operasi. Terapi ESWL berfungsi untuk sebagian besar kasus, kecuali jika batu tersebut terlalu besar. Dalam proses pemecahan batu biasanya menggunakan alat khusus lithoclast yang membutuhkan bius lokal.
Pada dasarnya ESWL (Extracorporeal Shock-Ware Lithotripsy) adalah tembakan batu dari luar tubuh. Batu saluran kemih dapat dipecahkan dengan gelombang kejut tanpa membuat luka dan tanpa dibius. Selesai melakukanESWL, pasien dapat langsung pulang. Keberhasilan terapi ESWL terhitung cukup tinggi. Namun keberhasilan terapi ESWL memiliki beberapa faktor, misalnya jenis, ukuran, serta lokasi batu saluran kemih. Tetapi secara keseluruhan, angka keberhasilan terapi ESWL dalam menangani batu saluran kemih mencapai 80-100%.
Untuk melakukan terapi ESWL, pasien perlu berkonsultasi dan mendapatkan rekomendasi dari dokter spesialis urologi. Selanjutnya dokter spesialis urologi Anda akan menentukan pemeriksaan yang akan dijalani, misalnya pemeriksaan USG, pemeriksaan radiologi, atau uji laboratorium. Selama proses ESWL, pasien pada umumnya akan merasa sedikit sakit. Oleh sebab itu sebelum terapi ini dilakukan, pasien akan diberikan obat pengurang rasa sakit. Terapi ini dilakukan kurang lebih sekitar 30 menit. Tembakan biasanya antara 1000 dan 2000, atau ditentukan oleh dokter ahli urologi. Lama tembakan antara 30 – 60 menit evaluasi pemecahan dapat diketahui langsung (real time) dengan tampilan USG .
Pasien dapat langsung pulang setelah terapi dilakukan. RS Islam Islam Jakarta Pondok Kopi yang memiliki klinik bedah urologi mengambangkan layanan dengan melengkapi fasilitas ESWL dengan mesin tercangih saat ini yang dilengkapi USG & C ARM .